Peran Lembaga Adat Dalam Menjaga Kota Kendari Kondusif dan Damai, Ini Tanggapan Basrin Melamba

  • Bagikan

SULTRA.FAJAR.CO.ID, KENDARI – Hilangnya peran Lembaga Adat atau organisasi Kerukunan Etnik dalam meredam konflik yang kadang masih muncul di masyarakat Kota Kendari baru-baru ini.

Menjadi salah satu hal yang menjadi bahan diskusi di masyarakat. Yang menurut banyak pihak itu sebenarnya bisa segera diselesaikan apabila tokoh-tokoh adat ini bisa berani tampil meredam potensi konflik tersebut.

Dan kedua, apa saja nilai-nilai lokal yang harus digali dan dikembangan masyarakat khususnya di Kota Kendari bisa selalu kondusif dan damai.

Lewat dua pertanyaan ini, jurnalis fajar.co.id, meminta tanggapan dari Sekretaris DPD LAT Kota Kendari Dr. Basrin Melamba usai mengikuti kegiatan Sarasehan, Dialog dan Deklarasi Damai di Aula Waspada Polres Kendari, Jum’at (1/10) sore.

“Apabila terjadi konflik, sebaiknya Tokoh-tokoh Lembaga-lembaga Adat atau organisasi Kerukunan untuk bisa hadir dan mengambil peran, dengan segera menengahi pihak-pihak itu, kemudian memberikan solusi penyelesaian dalam bentuk resolusi konflik agar konflik itu bisa segera diselesaikan,”ujarnya.

Kemudian kata Basrin Melamba, kita juga harus kembali mengali konsep-konsep budaya yang baik dimasyarakat guna dikembangkan dan dipraktekkan guna merawat harmoni dan toleransi di masyarakat.

“Konsep untuk saling memahami, hidup dalam living harmoni dengan konsep-konsep budaya, kemudian bagaimana konsep-konsep tentang persaudaraan dalam konsep lokal itu ada, tadi sebagaimana yang saya ungkapkan tentang konsep persaudaraan, konsep pergaulan yang baik, konsep saling menghormati, kemudian bagaimana saling memahami antara satu dengan yang lain, dan saling memahami perbedaan agar menjadi sebuah kekuatan untuk membangun Kota Kendari,” jelasnya.

  • Bagikan