Putin Siapkan Sanksi Balasan, Uni Eropa Terpecah Hadapi Rusia

  • Bagikan
Presiden Rusia, Vladimir Putin

FAJAR.CO.ID — Terkait rencana Uni Eropa menjatuhkan sanksi ekonomi, Rusia pun tidak tinggal diam.

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekret yang berisi sanksi balasan ekonomi untuk menanggapi aksi tak bersahabat dari negara asing dan organisasi internasional tertentu.

Dalam dokumen itu tidak disebutkan secara terperinci individu atau lembaga mana saja yang terkena sanksi.

Menurut dekret yang dirilis Kremlin, Rusia akan melarang ekspor produk dan bahan material bagi individu dan lembaga.

Dekret tersebut mencakup larangan transaksi dengan individu dan perusahaan asing serta izin bagi rekanan Rusia untuk tidak memenuhi kewajiban terhadap mereka.

Berdasarkan dekret, pemerintah Rusia memiliki 10 hari untuk menyusun daftar individu dan perusahaan asing yang akan dikenai sanksi.

Pemerintah juga akan menentukan kriteria tambahan untuk sejumlah transaksi yang dapat dijadikan subjek pembatasan.

Pada pertemuan Senin lalu (1/5), Uni Eropa (UE) berharap meloloskan sanksi putaran keenam terhadap Rusia pada pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri UE berikutnya.

Dewan itu menjadwalkan pertemuan pada 10 Mei dan 16 Mei mendatang.

Josep Borrell berharap UE untuk mengekang ekspor energi Rusia sebagai bagian dari upaya memberi sanksi kepada Moskow atas invasi ke Ukraina.

Komisi Eropa itu, cabang eksekutif UE, diperkirakan akan mengusulkan paket sanksi Uni Eropa minggu ini, termasuk kemungkinan embargo untuk membeli minyak Rusia.

Sanksi itu merupakan sebuah tindakan yang akan membuat Moskow kehilangan aliran pendapatan yang besar, tetapi sejauh ini sanksi itu telah memecah belah negara-negara Uni Eropa.

  • Bagikan