Imbas Ucapan ‘Kiai Amplop’, Mahkamah Partai Copot Suharso Monoarfa dari Ketua Umum PPP

  • Bagikan

Usman berujar bahwa KH Mustofa Aqil Siraj, mengimbau kepada seluruh jajaran pengurus dan pejuang Partai Persatuan Pembangunan untuk terus melakukan kerja-kerja organisasi dan kerja elektoral. Tidak terfokus hanya pada satu masalah tertentu.

“Silakan lanjutkan Program Sekolah Politik dan bedah dapil agar target perjuangan bisa terwujud. Ikhtiar politik terus kita lakukan semoga Allah meridhoi perjuangan kita, Aamiiin.”

Pernyataan Suharso soal ‘Kia Amplop’:

Pernyataan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Suharso Monoarfa jadi sorotan lantaran menyinggung soal kiai di Pondok Pesantren yang sering meminta ‘amplop’ jika ada pejabat yang berkunjung.

Suharso Monoarfa menyampaikan hal itu dalam ‘Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas (PCB) untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP)’ di Gedung ACLC KPK, Jakarta, pada 15 Agustus kemarin.

Saya akan mulai dari satu cerita. Ketika saya kemudian menjadi plt ketua umum, saya mesti bertandang pada beberapa kiai besar, pada pondok pesantren besar. Ini demi Allah dan Rasul-Nya terjadi. Saya datang ke kiai itu dengan beberapa kawan lalu saya pergi begitu saja,” kata Suharso.

Suharso tidak jelas menyebut nama kiai siapa dan nama Pondok Pesantren, namun dia mengatakan, dirinya diminta untuk memberikan sesuatu ke kiai usai berkunjung.

“Ya saya minta, apa, didoain, kemudian saya jalan. Tak lama kemudian, saya dikirimi pesan, di-WhatsApp, ‘Pak Plt, tadi ninggali apa nggak untuk kiai?'” ujarnya.

Suharso kemudian menanyakan balik maksud ‘ninggali’ usai bertemu kiai. Dia menyangka ada barangnya yang tertinggal di lokasi tersebut.

  • Bagikan