Pelatih berlisensi UEFA Pro ini mengaku kecewa karena timnya mempunyai kesempatan untuk dapat memengunci gelar juara pada pertandingan melawan Madura, namun tidak disiarkan langsung di TV.
“Bayangkan ini adalah tim Madura, kalian mungkin sedikit lagi untuk meraih gelar juara, padahal pertandingan kalian yang tidak live, bagaimana perasaan suporter kalian?” tanya Tavares.
Suporter telah menunggu 23 tahun hanya untuk menyaksikan PSM juara dan tidak ada yang menggaransi jika PSM berhasil mengunci gelar juara besok.
“Karena PSM secara kita tahu bukan dari Jawa, padahal PSM punya peluang besok untuk mengunci gelar juara. Dan pertandingan kami yang dibuat tidak live, malah yang dibuat live adalah pertandingan yang lain,” sesal Tavares.
Di satu sisi, Tavares melihat beberapa kesalahan operator liga yang selalu menempatkan wasit dengan kualitas buruk pada pertandingan PSM. Meskipun anak asuhnya sudah berlatih dengan baik, jika performa wasit merugikan para pemain, itu sama halnya dengan kebohongan.
Pemain PSM Reza Arya mengatakan tim menginginkan kemenangan penuh, tetapi hal tersebut tidaklah mudah untuk dilakukan. Olehnya ia akan berjuang bersama tim untuk mendapatkan hasil terbaik dalam laga tersebut
“Kami sebagai pemain akan memberikan 200 persen performa kita untuk pertandingan besok dan tidak lupa juga doa dan dukungan suporter kita di Makassar terus berdoa agar kita meraih hasil terbaik pada pertandingan besok (hari ini),” singkatnya.(cah/zuk)