Harga yang dikenakan untuk sinonggi berbeda-beda, yakni antara Rp20.000 sampai Rp30.000 per porsi. Harga ini ditentukan dari lauk yang digunakan. Untuk pengunjung yang tak memilih sinonggi, sejumlah menu lain, seperti nasi putih, ikan bakar, ikan goreng, dan ayam goreng.
Rumah Makan Aroma Kendari juga menyajikan aneka ragam minuman, mulai dari minuman kemasan, jus buah, kopi, dan teh pahit.
Mungkin karena harganya yang relatif mahal, pengunjung yang datang pun berasal dari kalangan menengah ke atas. Mereka umumnya pengusaha dan orang-orang kantoran yang memiliki asal-usul dari Tolaki.
Di Kendari, rumah makan milik Sri Dewi Tombili memang menempati posisi istimewa di kalangan masyarakat. Sebab ia yang mempelopori penjualan sekaligus mengenalkan makanan khas Kendari.
Apalagi, meski khas Kendari, rumah makan yang menjual sinonggi tidak sampai sepuluh tempat. Bahkan, makanan ini nyaris tak dapat ditemui di kabupaten dan kota lain di Sulawesi Tenggara. (*)
Penulis: Windy Widyawati