AS Ubah Strategi di Timur Tengah, China dan Rusia Sangat Diwaspadai

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, WASHINGTON — Amerika Serikat (AS) mengaku masih mendapatkan pemintaan bantuan militer dari Arab Saudi, ketika Washington berusaha menarik pasukannya dari Timur Tengah.

Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM) Jenderal Korps Marinir Kenneth F. McKenzie Jr. mengatakan Arab Saudi khawatir dengan keputusan Washington untuk mundur dari Yaman pada awal tahun ini. Namun pemerintahan Presiden Joe Biden menekankan AS akan memberikan bantuan untuk pertahanan Arab Saudi, termasuk meningkatkan efisiensi pertahanan udara mereka dalam menembak jatuh rudal Houthi.

Berbicara kepada wartawan pada Minggu (23/5), McKenzie menyebut Riyadh ingin diyakinkan bahwa mereka akan dibantu jika diserang oleh Iran.

“Saya yakin postur pertahanan kami di lapangan telah mencegah serangan udara dari Iran,” kata McKenzie.

Menurut McKenzie, AS saat ini tengah mengubah fokus strategis kekuatannya ke Rusia dan China, sehingga komando pusat di Afrika dan Timur Tengah akan menghadapi penyesuaian.

“Timur Tengah secara luas adalah wilayah persaingan ketat antara kekuatan-kekuatan besar. Dan saya pikir saat kita menyesuaikan postur kita di kawasan itu, Rusia dan China akan melihat sangat dekat untuk melihat apakah ada ruang hampa yang dapat mereka manfaatkan,” jelas McKenzie.

“Saya pikir mereka melihat AS mengubah postur tubuh untuk melihat ke bagian lain dunia dan mereka merasa mungkin ada peluang di sana,” tambahnya.

Meski terjadi perubahan fokus dengan pengurangan pasukan AS di Arab Saudi, McKenzie mengatakan hal yang lebih penting merupakan kemampuan yang diberikan kepada Riyadh.

  • Bagikan