SULTRA.FAJAR.CO.ID, KENDARI – Ketua Pimpinan Daerah (PD) 113 Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kota Kendari Adyansyah menanggapi perihal perkembangan Tapak Suci yang sudah mendunia.
Dalam penjelasannya, terbukti sudah perjuangan para sesepuh kita dahulu, do’a dan perjuangan merekalah, sehingga saat ini Tapak Suci sudah dikenal sampai dikancah internasional seperti Aljazair, Timor Leste, Singapura, Mesir, Taiwan, Pakistan, Jerman, Uganda, Maroko, Thailand, Lebanon, Sudan,Palestina dan masih ada dinegara lainnya.
“Bahwa selaku generasi dimasa saat ini sangat bangga dan terharu dengan mendunianya beladiri tapak suci tersebut, hal yang harus disadari juga oleh generasi sekarang bahwa perjuangan para sesepuh dan pendekar-pendekar besar dahulu lebih sulit dibanding dengan perjuangan generasi sekarang ini,”ungkapnya.
Lanjutnya, Para sesepuh dahulu berhasil merawat budaya indonesia dalam dunia beladiri pencak silat, diindonesia memiliki banyak macam budaya dengan keunikan-keunikan tersendiri, ada budaya Kasada “Bromo” Karapan Sapi “Madura” Debus “Banten” dan masih banyak budaya-budaya lainnya yang lebih unik, begitu pula budaya yang dirawat oleh sesepuh kita yaitu perguruan beladiri pencak silat.
Kemudian katanya lagi, Saya ulas kembali awal mulanya lahir Tapak Suci ini agar generasi sekarang dan yang akan datang tidak kalah semangat dalam membesarkan tapak suci dimuka bumi ini, budaya yang unik dan sangat diminati banyak orang dan bahkan sampai mendunia,
“Sebelum berdirinya tapak suci di Tahun 1872, di Banjarnegara lahir seorang putera dari K.H.Syuhada, yang kemudian diberi nama Ibrahim, Ibrahim kecil memiliki karakter yang berani dan tangguh sehingga disegani oleh kawan-kawannya. Ibrahim belajar pencak dan kelak menginjak usia remaja telah menunjukkan ketangkasan pencak silatnya, Setelah menjadi buronan Belanda, Ibrahim berkelana hingga sampai ke Betawi, dan selanjutnya ke Tanah Suci,” ujarnya.