Kata Hanif, selama perjalanan ini, bahwa biayanya dari saya sendiri dari hasil jualan kaos, jadi selama perjalanan ini saya berkreativitas.
“Ciptain sebuah kaos itu dan dijual lagi ke temen-temen gitu, jadi sebagai bahan merchandise juga atau oleh-oleh juga buat teman-teman, jadi kenang-kenangan,”tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kadang juga ada beberapa bantuan dari pemerintah daerah seperti explore pariwisata biasanya mereka fasilitasi
“Saya biasanya kalau tiba di suatu Kota, saya biasanya explore budaya dulu, sama adat. Karena saya cenderung kesana dulu daripada wisata, jadi saya lebih ke A
adat, sejarah sama budaya, jadi memperkenalkan kembali ke dunia luar, bahwasanya jika sudah sampai ke Kota Kendari, saya ketemu ini dan ini, ada sejarahnya seperti ini, dan ini ada pengalaman buat teman-teman yang masih muda-muda agar belajar juga mengenal sejarah dan budaya Indonesia itu, aneka ragamnya banyak,”jelasnya.
Kemudian Hanif menyampaikan bahwa pesan saya buat teman-teman disini di Kota Kendari dan Sultra, agar lebih menjadi pemuda yang kreatif.
“Khususnya buat teman-teman anak Indonesia yang masih muda-muda, kalau memang punya cita-cita, punya mimpi, kalau bisa diwujudkan, walaupun memang tantangan dan resikonya banyak,”pungkasnya.
Untuk diketahui, Provinsi Sulawesi Tenggara adalah provinsi ke 26 yang ia kunjungi, dan sebelumnya saya habis mengunjungi Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).(ismar/FNN).