Oputa yi Koo Pahlawan Nasional dari Tanah Buton, Begini Sejarah Perjuangannya Melawan Kolonial Belanda

  • Bagikan

Pendidiknya langsung para orangtua di lingkungan Keraton Buton, yang mengajarkan baca-tulis Alquran, Aksara Buri-Wolio, dan beladiri.

Beranjak remaja, fisik Himayatuddin tumbuh lebih cepat dari teman seusianya.

“Memiliki postur badan yang tinggi, besar, serta tegap,” terang Susanto dan Muslimin.

Orang di sekelilingnya pun menyebutnya sebagai La Karambau atau Kerbau.

Melalui kajian akademik dikemukakan bahwa jenazahnya dimakamkan di Kompleks Keraton Wolio, tidak jauh dari Bukit Lelemangura (tempat makam Sultan Murhum), meskipun forklor (cerita rakyat) menyebutkan kuburan Oputa Yi Koo juga terdapat di puncak Gunung Siontapina (menurut memori atau kesadaran kolektif masyarakat Wasuamba dan Labuandari).

Memiliki histori kepahlawanan yang cukup tinggi dan mengalahkan sejumlah tokoh pahlawan nasional lainnya di nusantara, tidak heran jika Sultan Himayatuddin Muhammad Saydi dinobatkan sebagai pahlawan nasional, melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 120/TK/2019 tanggal 7 November 2019m

“Saya (H. Ali Mazi) selaku salah satu ahli waris, menerima surat keputusan Presiden (Keppres) No. 120/TK/2019 tanggal 7 November 2019 di Istana Negara, Jakarta,” ucap Asrun Lio mengulangi ucapan Gubernur Sultra saat menerima Keppres di Jakarta.(IMR/FNN

  • Bagikan