Menko PMK RI, Muhadjir Effendy Sebut Provinsi Sultra Terancam Bencana Hidrometeorologi, Ini Datanya

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, KENDARI – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia (RI) Muhadjir Effendy memberikan warning kepada Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) atas potensi ancaman Hidrometeorologi atau Banjir akibat massifnya pertambangan nikel di Provinsi tersebut.

Hal ini ia ungkapkan saat diwawancara oleh fajar.co.id usai mengikuti kegiatan acara puncak Hari Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2023 di salah satu hotel di Kota Kendari, Jum’at (13/10).

“Hari Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) pertahun ini dilaksanakan di Kota Kendari, Provinsi Sultra, karena Provinsi Sultra ini memiliki potensi bencana, terutama hidrometeorologi atau banjir. Yang kedua, kebetulan sekarang ini kan, Sultra menjadi pusat pertumbuhan pertambangan nasional, dan itu tentu saja ada risiko-risiko terutama berkaitan dengan kerusakan lingkungan,”ungkap Menko PMK RI, Muhadjir Effendy kepada fajar.co.id, Jum’at (13/10).

Lanjut mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tiga periode ini, mengatakan pertemuan disini, menurutnya bagus, dan agar lebih diintensifkan untuk membahas bagaimana mengantisipasi pasca ketika sumber daya alam (SDA) di Provinsi Sultra ini dieksploitasi, agar lingkungannya tetap terjamin, tetap substainble atau berkelanjutan, dan syukur-syukur nanti jauh lebih bagus dibanding sebelum ada eksploitasi.

“Itu yang harus dipikirkan, karena kalau nanti tidak diantisipasi jauh-jauh hari, maka yang terjadi akan ada bencana, bukan bencana alam, tetapi bencana akibat tangan manusia, dan tentunya perlu kita hitung betul, perhatikan betul, kita rencanakan dengan sesistematis mungkin, bagaimana berkah Sultra yang kaya akan mineral, yang sekarang dieksploitasi atau ditambang ini, betul-betul bermanfaat bukan hanya sekarang, tapi untuk jangka panjang,”pungkasnya.

  • Bagikan