Surat Terbuka Dubes Ukraina ke Presiden Jokowi Kutip Alquran dan Singgung Rasa Malu, Pengamat: Ini Tidak Sopan

  • Bagikan
Dina Sulaeman
  1. Dubes Ukraina menggunakan sentimen agama:
    “Saya sangat berharap kita memahami bahwa saudara-saudari Muslim, mungkin saat ini juga, mati terbunuh oleh karena serangan Rusia? Dan bahwa para pejuang Muslim Ukraina dengan berani bergabung dengan barisan Tentara Ukraina untuk membela Ukraina?”

Mister, negara Anda pada tahun 2003 BERGABUNG dengan AS untuk MENYERANG kaum Muslim di Irak! Selama 5 tahun perang, Ukraina telah mengirim 5000 pasukan tempur (kontingen terbesar ketiga dalam koalisi AS).

Ketika tuduhan terhadap Irak (memiliki senjata pembunuh massal) terbukti palsu, apa negara Anda minta maaf atas darah kaum Muslim yang tertumpah di Irak?

  1. Dubes Ukraina mengajari soal dampak ekonomi:
    “Saya sangat berharap agar dipahami bahwa sanksi internasional yang dikenakan kepada Rusia sebagai penjajah akan turut mempengaruhi perekonomian Indonesia? Apakah Yang Mulia siap untuk tetap diam sementara orang Indonesia menderita pula?”

Mister, orang Indonesia itu pintar-pintar, kami punya ekonom-ekonom kelas dunia. Tidak perlu mengajari kami soal dampak ekonomi dari perang ini.

  1. Dubes Ukraina mengajari soal separatisme:
    “Saya sangat berharap Indonesia mengingat apa itu separatisme. Karena inilah alasan utama Putin menyerang.”

Mister, pemerintah Indonesia tidak pernah melakukan genosida pada rakyatnya sendiri, kepada suku minoritas. Sebaliknya, lihatlah apa yang terjadi di Ukraina: terjadi genosida pada etnis minoritas.

Anda mau menutupi apa yang terjadi di Donbass sejak 2014 dan sikap-sikap antiminoritas yang merebak di negara Anda yang disertai kekerasan? Media mainstream pun memberitakannya, tidak bisa ditutupi lagi.

  1. Dubes Ukraina mengajari soal “rasa malu”:
    Setelah perang ini berakhir, akan datang rasa malu. Rasa malu bagi negara-negara yang mendukung serangan Rusia atau tetap bungkam. Apakah Indonesia siap merasa malu?

Mister, apa di Ukraina tidak ada pelajaran cara menulis surat untuk para diplomat? Sungguh surat Anda tidak sopan sekali pada Presiden kami!

  1. Dubes Ukraina mengutip Al Quran :
    “Katakanlah bahwa yang benar itu benar dan apa yang salah itu salah, seperti yang tertulis dalam firman Allah dalam Al-Qur’an.”

Mister, tahukah Anda, Al Quran juga mengecam kaum Yahudi yang melakukan kejahatan (tapi memuji kaum Yahudi yang benar-benar beriman pada Tuhan)?

Presiden Anda telah menyeru warga Yahudi sedunia, “Saya sekarang menyerukan kepada semua orang Yahudi di dunia, … penting bagi jutaan orang Yahudi di seluruh dunia untuk tidak tinggal diam…” Lalu, dia memuji orang-orang Yahudi yang membungkus diri dengan bendera Ukraina dan berdoa di Tembok Barat, di Yerusalem timur.

  • Bagikan