Tepis Perpecahan, William dan Harry Kompak Sapa Warga yang Doakan Mendiang Ratu Elizabeth I

  • Bagikan
KELUARGA KERAJAAN INGGRIS: Para putra dan menantu Raja Charles III, dari kiri, William, Cahterine, Harry, dan Meghan menyapa warga di Windsor Castle, Sabtu (10/9). (AFP)

Prosesi yang berlangsung selama empat hari itu membuka kesempatan kepada penduduk untuk memberikan penghormatan terakhir terhadap mendiang Ratu Elizabeth II yang dibaringkan di dalam peti. Prosesi pemakaman dihelat di Westminster Abbey pada Senin (19/9).

Sementara itu, kemarin Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara mengumumkan secara resmi kepada publik bahwa kini pemimpin negara mereka adalah Raja Charles III. Acara tersebut merupakan pengakuan atas penguasa yang baru.

Charles secara resmi dikukuhkan sebagai raja Inggris yang baru dalam sebuah upacara di Istana St. James pada Sabtu. Ucapan selamat berdatangan, termasuk dari Presiden Tiongkok Xi Jinping.

’’Saya siap untuk bekerja sama dengan Raja Charles III guna meningkatkan saling pengertian dan persahabatan kedua negara, pada saat bersamaan juga memperkuat komunikasi tentang isu-isu global,’’ ujar Xi Jinping seperti dikutip Xinhua.

Pengumuman bahwa Charles III adalah kepala negara juga disampaikan Australia dan Selandia Baru kemarin. Mereka secara resmi menyatakan bahwa Charles merupakan kepala negara mereka.

Selain Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara yang tergabung dalam United Kingdom, ada 14 negara persemakmuran lainnya yang menganggap Raja Charles III sebagai kepala negara. Yaitu, Antigua dan Barbuda, Australia, Bahama, Belize, Kanada, Grenada, Jamaika, Selandia Baru, Papua Nugini, Saints Kitts dan Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, Kepulauan Solomon, dan Tuvalu.

Antigua dan Barbuda di lain pihak ingin melepaskan diri. Mereka berencana menggelar referendum dalam tiga tahun ke depan untuk menentukan apakah tetap mempertahankan Charles III sebagai kepala negara atau berganti menjadi negara republik.

  • Bagikan