FAJAR.CO.ID, KONAWE – Usai mengelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Konawe ke 64 di Pelataran Kantor Bupati Konawe, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe melanjutkan dengan melaksanakan kegiatan Adat Tolaki yakni Mosehe Wonua di Makan Raja Lakidende, Minggu (3/3)
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Adat Tolaki (LAT) Kabupaten Konawe, Abdul Ginal Sambari mengatakan kegiatan Mosehe Wonua adalah tradisi Suku Tolaki yang berbentuk ritual dengan bertujuan meminta kepada sang pencipta agar mensucikan tempat atau wilayah.
“Untuk suku Tolaki mosehe ini sangat tinggi nilainya karena artinya adalah mensucikan diri atau wilayah,”ungkapnya.
Abdul Ginal Sambari mengungkapkan, jika dalam pelaksanaan pemerintahan ada terjadi kesalahpahaman baik itu antar kelompok maupun pribadi melalui acara Mosehe ini, bersama-sama meminta kepada sang pencipta agar semua disucikan.
Pihaknya berharap dengan kegiatan adat Mosehe Wonua tersebut terus dilakukan oleh masyarakat Konawe, karena menurutnya kegiatan tersebut tidak melanggar syariat keagamaan, karena inti dari acara meminta pada sang pencipta agar dijauhkan dari segala marabahaya.
Penjabat (Pj) Bupati Konawe, Dr. H. Harmin Ramba, SE.,MM mengatakan dengan pelaksanaan Mosehe Wonua tersebut ia berharap agar Kabupaten Konawe dapat terhindar dari segala bentuk pertikaian dan perpecahan serta banyaknya investasi yang masuk.
“Mari kita sama-sama berdoa agar Allah SWT memunculkan lagi kekayaan alam kita,” katanya.
Untuk diketahui, kegiatan ini juga turut dihadiri, Mokole Konawe ke XXXIV, Dr. H. Lukman Abunawas, SH ,M.Si, Sekda Konawe Ferdinand Sapan, Kapolres Konawe, AKBP Ahmad Setiadi, Ketua Pengadilan Negeri Unaaha, Anggota DPRD Konawe, OPD serta Forkopimda Konawe.(IMR/FNN)
