Angka Stunting di Sultra Capai 12.898 anak, di Kota Kendari sebanyak 452 Anak, Wapres RI Minta Posyandu Ditingkatkan Kembali Untuk Menemukan Bayi Atau Balita Stunting

  • Bagikan

“Dan jumlah stunting di wilayah kerja kami ada 23 anak per bulan Februari 2024, dan sebagian besar mereka stunting karena penyakit bawaan, karena mereka punya penyakit yang memang tidak bisa disembuhkan seperti dia kelainan, dia down syndrome, jadi ada beberapa yang down syndrome, dan memang pertumbuhan dan perkembangan tidak seperti anak pada umumnya,”jelasnya.

Lanjutnya, jadi kita ada kegiatan di Puskesmas Lepo-Lepo, yakni kegiatan intervensi spesifik untuk balita yang gizi kurang, supaya dia tidak berlanjut, kita tangani dengan pemberian makanan tambahan bagi balita yang masih gizi kurang, supaya balita mengalami stunting tidak bertambah parah.

“Bahkan imunisasinya kita kasih lengkap, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dipastikan imunisasinya harus lengkap,”ucapnya.

Kata Eka, mereka harus dipantau pertumbuhan dan perkembangannya setiap bulan di Posyandu, jadi dia harus dilakukan penimbangan setiap bulan di Posyandu, itu untuk balitanya sendiri.

“Dan untuk bayi yang usianya dibawah 6 bulan harus Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif. Jadi petugas selalu mengedukasi masyarakat untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayi dibawah 6 bulan, sedangkan bayi yang berusia 6 sampai 23 bulan diberikan makanan pendamping ASI, dan ini wajib hukumnya diberikan makanan pendamping ASI. Itu untuk penanganan bayi dan balita,”bebernya.

Lebih lanjut drg. Eka menyampaikan bahwa untuk pencegahan pada remaja putri ada pemberian tablet tambah darah remaja putri, dan sedangkan pada Ibu Hamil ada pemberian tablet tambah darah bagi Ibu Hamil dan pemberian makanan tambahan bagi Ibu Hamil yang mengalami kurang gizi.

  • Bagikan