Ia juga menambahkan, bahwa tim KSP juga berkunjung di PT.VDNI, dan ada juga jalan-jalan yang memang harus dilaksanakan oleh pihak-pihak perusahaan yang ada disana, kita juga tanya dimana kendalanya, apa masalahnya dan lain-lain.
“Semua data dan dokumen sudah ada di Staf dan tinggal nanti kalo ada yang kurang, kita juga akan minta nanti,”
“Kemudian, ada waduk, ada beberapa smelter yang memang juga diusulkan dan menjadi program bapak presiden sebagai PSN, itu semua sudah kita dapat,” ucapnya.
Kemudian tadi juga, kami sudah berkunjung ke Pelindo, dulu Pelindo IV, tapi karena sudah ada pengabungan, maka ia menjadi Pelindo terminal peti kemas yang sudah dibangun, tadi baru dari sana.
“Jadi kami cek apa masalahnya, sudah dua tahun didirikan dengan anggaran 1,2 triliun, kami cek pengoperasiannya bagaimana, dan bagaimana masalahnya, tadi saya baru telepon pak menteri BUMN Erick Tohir, dan saya sudah laporkan dan tadi saya minta nanti saya laporkan lewat Asdef, dan ia bilang langsung laporkan ke saya bang, apa masalahnya, nanti kita selesaikan,” jelasnya lagi.
Sambungnya, bahwa disana ada masalah diantaranya adalah masalah akses jalan yang dibangun, jadi sebelum dibangun itu terminal peti kemas, ada kesepakatan yang akan dibangun yakni Jalan Kota dari Pemkot Kendari
“Persentasenya, Wali Kota Kendari dalam hal ini, harus membangun akses jalan sekitar 1,8 km, dan kami sudah dari sana, dan kami sudah rekam dan saya kira teman-teman sudah tahu, kalau hujan jalan itu menjadi kubangan, dan pada musim kemarau jalan itu jadi berdebu dan segala macam, sementara ini adalah aset negara yang harus difungsikan secara maksimal, untuk kepentingan disini, untuk pendapatan daerah dan lain-lain sebagainya,” ulasnya.
