Kata Silvester, jadi sepenuh hati betul-betul ditonjolkan, keramah – tamahan sesuai kaidah-kaidah pelayanan.
“Jadi target kami yang terbaik, yang sepenuh hati yakni yang terbaik, dari waktu ke waktu adalah yang terbaik. Kalaupun ada penyimpangan, ya kita kita koreksi ada Ombudsman, ada insan pers, tokoh masyarakat, lembaga yang terkait seperti Ombudsman yang dapat memberikan pendampingan, pengawasan, dan penguatan kepada seluruh jajaran, jadi tugas yang diemban oleh itu, makanya ada kesepahaman bersama itu, dari Ombudsman, dan lembaga kita yang lain, baik itu pemerintah daerah baik tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota maupun Anggota DPRD baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota dan seluruh lembaga masyarakat, pemuda, insan pers, jadi mari kita bergandengan tangan untuk memberikan pelayanan yang terbaik, kita saling diingatkan, kita diberikan penguatan, dan kita mau memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, itu harapan kita,”tegasnya.
Lanjutnya, contoh di Sultra, sebenarnya penerapan pelayanan berbasis HAM sudah berjalan dengan bagus di Sultra
“Contohnya, kehadiran teman-teman memberikan masukan, ide, gagasan, itu kita lakukan dengan pojok aspirasi, itu kan bagian dari itu, kita memberikan ruang dan tempat, dulu kan demo di jalan-jalan, menganggu ketertiban umum, sekarang kita memberikan ruang, ada mimbarnya, kita berikan sound, itu bagian dari itu, kita melindungi, bukan hanya melindungi teman teman dari tokoh muda, tokoh mahasiswa atau tokoh masyarakat, tapi lindungi juga masyarakat yang ada disana yang melintas disana,”ujarnya.
