Usai Musim Penghujan, Provinsi Sultra Bersiap Hadapi Prakiraan Musim Kemarau Ekstrem Beserta Dampaknya, Ini Arahan Pj Gubernur Sultra

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, KENDARI – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto membuka secara resmi pers rilis prakiraan musim kemarau wilayah Sulawesi Tenggara tahun 2024 secara virtual, Jumat, (22/03).

Kegiatan ini diinisiasi oleh Stasiun Klimatologi Sultra ini, diselenggarakan dalam rangka menginformasikan kepada masyarakat mengenai prakiraan awal musim kemarau.

“Informasi ini merupakan hasil dari rapat nasional yang dilakukan oleh BMKG Pusat. Tadi juga saya dititipkan ucapan terima kasih dari Ibu Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk Pak Pj Gubernur, karena telah memberikan dukungan dan kepercayaan terhadap informasi cuaca dari BMKG,” ucap Deputi bidang Klimatologi, Ardhasena Sopaheluwakan.

Ardhasena mengungkapkan bahwa dampak perubahan iklim semakin mengkhawatirkan dan mengancam Indonesia. Dari catatan BMKG tahun 2023, temperatur suhu alami peningkatan bahkan sampai memecahkan rekor baru.

“Hal ini harus disikapi bersama, karena dampak perubahan iklim semakin nyata, ditambah fenomena El Nino, pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, yang menjadi salah satu penyebabnya,” ungkapnya.

“Kami juga berharap, informasi yang diberikan dapat bermanfaat untuk meningkatkan langkah-langkah kesiapan menghadapi musim kemarau yang berpotensi lebih ekstrem di tahun 2024,” tambahnya.

Pj Gubernur Sultra dalam sambutannya mengatakan bahwa pers rilis ini perlu diketahui bersama, baik jajaran Pemerintah Daerah dan seluruh lapisan masyarakat, sehingga secara dini dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi musim kemarau beserta dampaknya.

  • Bagikan