Karenanya, penting bagi setiap orang agar terus menjaga senyum di wajahnya setiap saat. Namun demikian, senyum yang terjadi secara mekanis, tidak bisa ditipu dengan senyum palsu.
Alih-alih dari senyum yang dipaksakan, senyum dalam Islam bisa diterima dengan senyum tulus dan bersumber dari lubuk hati terdalam.
Mengenai hal ini, dijelaskan pula oleh Abdullah bin Al-Mubarak tentang akhlak yang baik, “Itu adalah wajah yang tersenyum, melakukan yang terbaik dalam kebaikan, dan menahan diri dari bahaya”. (mg/fajar)